Selasa, 23 April 2013

Asesmen Kinerja dan Asesmen Portofolio


Asesmen Kinerja

Asesmen Kinerja (Performance assessment) adalah suatu asesmen alternatif berdasarkan tugas jawaban terbuka (open-ended task) atau kegiatan hands-on yang dirancang untuk mengukur kinerja siswa terhadap seperangkat kriteria tertentu. Tugas-tugas asemen kinerja menuntut siswa menggunakan berbagai macam keterampilan, konsep, dan pengetahuan. Asesmen kinerja tidak dimaksudkan untuk menguji ingatan faktual, melainkan untuk mengases penerapan pengetahuan faktual dan konsep-konsep ilmiah pada suatu masalah atau tugas yang realistik. Asesmen tersebut meminta siswa untuk menjelaskan “mengapa atau bagaimana” dari suatu konsep atau proses.
Tujuan dan Peran Asesmen Kinerja
Menurut Popham tujuan asesmen kinerja adalah :
  • Mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar
  • Memonitor kemajuan atau perkembangan siswa Menentukan level atau jenjang kemampuan siswa Mempengatuhi persepsi public tentang efektifitas pembelajaran
  • Mengevaluasi kinerja guru dan menglasifikasi tujuan Pembelajaran yang dirumuskan oleh guru.
Lima peran belajar dalam asesmen kinerja menurut Marjono (1993 :18), yaitu:
  • Sikap dan persepsi tentang belajar
  • Perolehan dan pemanduan pengetahuan
  • Perluasan dan penajaman pengetahuan
  • Penggunaan pengetahuan secara lebih bermakna
  • Pelatihan berfikir kritis dan kreatif
Langkah-langkah membuat asesmen kinerja
Beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam melakukan (performance assessment) adalah:
1.       Identifikasi semua langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir (output) yang terbaik.
2.      Tuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir (output) yang terbaik.
3.      Usahakan untuk membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat diobservasi selama siswa melaksanakan tugas.
4.     Definisikan dengan jelas kriteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur berdasarkan kemampuan siswa yang harus dapat diamati (observable) atau karakteristik produk yang dihasilkan.
5.      Urutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang dapat diamati.
6.     Kalau ada, periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuan yang sudah dibuat sebelumnya oleh orang lain di lapangan.Untuk menjaga obyektifitas dan keadilan (fair) sebaiknya penilai atau evaluator lebih dari satu orang sehingga penilaian mereka menjadi lebih valid dan reliabel.
 Kelebihan dan Kekurangan Asesmen Kinerja
Semua jenis penilaian mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing namun tergantung guru yang melaksanakan evaluasi, karena jenis evaluasi yang di terapkan sangat tergantung pada kondisi dan tujuan pembelajaran.namun berikut ini beberapa kelebihan dalam penilaian kelas;
a.                  Dapat memecahkan masalah
b.                 Dapat menilai pengetahuan, sikap,dan keterampilan siswa
c.                  Dapat mendemontrasikan suatu proses
d.                 proses yang didemontrasikan dapat di observasi langsung
e.                  Penalaran
f.                   Lugas (fleksibel)
g.                   Dan komunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan

Asesmen Portofolio
 
Portofolio (portofolio) bisa diartikan sebagai kumpulan (dokumen, berkas, bundel) bukti fisik tentang aktivitas. Jadi portofolio berarti kumpulan bukti fisik aktivitas-kinerja (individu, kelompok, atau lembaga) sebagai data otentik yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Asesmen portofolio merupakan salah satu cara penilaian terhadap unjuk kerja dan hasil kerja, sehingga segala aktivitas yang dilakukan bisa dihargai dengan nilai.
Karakteristik Asesmen portofolio adalah:
1.    Dapat menggambarkan perkembangan kemajuan siswa dalam satu bidang studi secara komperhensif
2.    Memberi kesempatan pada siswa untuk memilih dan melakukan self evaluation
3.    Dapat digunakan sebagai bukti otentik yang mengambarkan kemampuan belajar siswa.
4.    Dapat meningkatkan refleksi diri dan penilaian diri siswa
5.    Berperan sebagai alat dalam proses pembelajaran yang menjembatani dan meudahkan dialog antara guru dengan siswa.
Dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan suatu portofolio adalah tujuan dan komponen-komponen portofolio. Pemilihan dokumen untuk membangun suatu portofolio harus mengacu pada tujuan penggunaan portofolio tersebut. Apabila seorang guru ingin menggali informasi melalui portofolio maka terlebih dahulu ia harus merumuskan tujuannya. Misalnya, guru ingin mengetahui bagaimana siswa mengerti komputer serta menghayati komputer dalam aspek yang lebih luas setelah kurun waktu tertentu. Setelah itu baru menentukan komponen-komponen yang diperlukan dalam upaya menggapai tujuan tadi. Selanjutnya harus ditentukan pula aspek apa saja yang ingin diketahui yang akan membentuk komponen dari portofolio. Tiap guru biasanya menginginkan format portofolio yang berbeda.
Misalnya, Robinson (1998), seorang guru komputer yang ingin mengetahui kemajuan siswa-siswanya dalam perancangan basis data akan meminta murid-muridnya untuk memasukkan hal-hal seperti proyek kelompok, tugas pekerjaan rumah setiap hari, hasil ulangan, tugas tulisan, , catatan kelas, dan hal-hal lain yang dianggap penting dalam menunjukkan kemajuan mereka dalam basis data. Mengingat dokumen-dokumen yang membangun portofolio ini sangat diharapkan bervariasi, maka diperlukan tenggang waktu yang cukup bagi siswa untuk mengerjakan dan mengkoleksinya. Contoh pengembangan portofolio yang dikemukakan di atas paling tidak memerlukan waktu satu semester perkuliahan. Dengan demikian proses belajar (long-term learning process) berikut hasil belajar yang telah dilakukan siswa secara menyeluruh diharapkan akan tergambarkan dengan lengkap.
Terdapat 5 (lima) dimensi yang menjadi landasan pengembangan asesmen portofolio. Yang menjadi dimensi pertama adalah usaha yang sengaja dilakukan, terencana dan memiliki tujuan. Tujuan belajar harus bermakna, realistik, positif, dan sesuai kemampuan siswa. Dimensi kedua adalah dokumen sebagai bukti. Portofolio bukanlah work folder ataupun kumpulan kerja siswa seabgai suatu dokumen yang dihimpun siswa. Dimensi ketiga adalah tingkat perkembangan, pengalaman dan pencapaian. Hakikat pencapaian meliputi:
1.    Pengetahuan
2.    Penalaran
3.    Keterampilan
4.    Produk
5.    Efektif
Pembuatan dokumen dapat menyertakan kelima aspek di atas atau menyertakan beberapa aspek saja sesuai dengan karakteristik bidang studi. Dimensi keempat adalah kemampuan menilai diri sendiri (reflektif). Penilaian diri dapat memotivasi siswa karena siswa memperoleh kesempatan mengkaji ulang dan merevisi hasil kinerjanya serta mencari solusi untuk meningkatkan kinerjanya. Dimensi kelima adalah dilakukan dalam selang waktu tertentu. Penentuan selang waktu berfungsi sebagai pembatas dan gambaran fluktuasi pencapaian siswa.
Keuntungan Penggunaan Asesmen Portofolio
1.       Memberikan penilaian tentang diri siswa secara individual yang komprehensif, adil dan bijaksana
2.     Dapat melihat secara jelas kemajuan belajar siswa
3.      Dapat memfokuskan pekerjaan terbaik siswa sehingga memberikan pengaruh positif dalam belajar
4.     Dapat membandingkan hasil kerja siswa dengan hasil kerja sebelumnya
5.      Memberi motivasi belajar bagi siswa
6.     Siswa mampu menilai pekerjaannya sendiri
7.     Dapat memberikan penilaian terhadap perbedaan individu
8.     Memberi komunikasi kemajuan belajar siswa dengan orang tua/ wali siswa
Mengevaluasi Portofolio
Mengevaluasi portofolio tidak semudah mengevaluasi dengan tes, sebab tidak pernah ada portofolio yang tepat sama. Hal ini disebabkan karena setiap individu dapat menyiapkannya item-item yang berbeda sesuai dengan kelebihan yang dimilikinya. Oleh karena itu mengevaluasi portofolio bukan merupakan tugas yang gampang. Salah satu cara untuk mengevaluasi portofolio ialah menggunakan rubrik. Cara ini tidak lain dari skala nilai yang digunakan untuk memberi skor pada item yang mengharuskan siswa menjawab dalam bentuk tulisan dari soal atau pertanyaan yang terbuka (open-ended item). Pada soal ini siswa dapat menjawab secara bebas dan terdapat banyak cara untuk memperoleh jawaban. Jika rubrik digunakan untuk menskor portofolio, guru dapat memberitahukan komponen apa yang perlu dimuat dalam suatu portofolio dan menggunakan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya untuk memperoleh nilai secara keseluruhan (Heddens & Speer, 1997).
Guru dapat menggunakan portofolio untuk menemukan apakah ada indikasi tentang strategi pemecahan masalah, komunikasi yang jelas, berpikir dan refleksi, penggunaan notasi dan istilah yang tepat, kaitan dengan kehidupan sehari-hari, ataupun disposisi yang positif terhadap matematika. Berikut adalah contoh rubrik yang dapat digunakan untuk menilai soal-soal terbuka.
Skor    Kriteria
4    Lengkap dan kompeten
3    Memenuhi kompetensi dasar
2    Jawaban parsial
1    Jawaban coba-coba
0    Tidak ada respon
Selain menggunakan rubrik, cara mengevaluasi portofolio juga bisa dikembangkan sendiri oleh guru, misalnya dengan menentukan beberapa persyaratan mendasar yang harus dipenuhi. Persyaratan dasar itu misalnya banyaknya entri minimal yang harus ada, nilai guna dan nilai eksplanasi dokumen, dan waktu penyerahan. Seorang siswa dapat mengumpulkan beberapa entri melebihi entri minimal yang ditentukan. Siswa yang seperti ini tentu saja memiliki nilai lebih dari siswa yang hanya mengumpulkan entri minimal. Sedangkan tingkat kebermaknaan dokumen dapat ditunjukkan misalnya dengan prestasi yang ditunjukkan seperti nilai tes/tugas yang tinggi, piagam, partisipasi dalam menyelesaikan proyek, atau apa saja yang menunjukkan peningkatan
Asesmen Portofolio bagi Siswa
Telah diungkapkan pada pembahasan terdahulu bahwa untuk mengevaluasi siswa tidak cukup hanya dengan tes untuk mengukur kemampuan akademik aspek kognitif saja, akan tetapi penilaian harus dilakukan secara objektif dan otentik meliputi berbagai aspek psikologis siswa. Guru harus mengases siswa dengan berbagai cara dan berbagai segi aktivitas siswa.
Asesmen Portofolio bagi Guru
Pada saat ini telah sedang dilakukan penilaian portofolio bagi guru berkaitan dengan sertifikasi guru, yaitu kegiatan mengases kinerja guru dalam jabatan yang meliputi kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Penilaian yang dipakai adalah dengan melalui portofolio dengan maksud agar bisa dilaksanakan secara efisien dan efektif. Efisien dalam hal waktu, asesor, biaya, dan proses sehingga tujuan sertifikasi tetap bisa dicapai, meskipun di sana-sini ada unsur kekurangan. Komponen portofolio untuk sertifikasi guru terbagi ke dalam tiga aspek (unsur), yaitu kualifikasi dan tugas pokok, pengembangan profesi, dan pendukung profesi. Secara rinci adalah
1.    Unsur kualifikasi dan tugas pokok (tiap sub unsur tidak nol)
2.    Unsur pengembangan profesi
3.    Unsur pendukung profesi
 Penilaian Kinerja ilmiah

Judul Kegiatan
: Percobaan Mengidentifikasi Asam dan Basa
Mata pelajaran
: IPA
Kelas
: VII/II
SK
: 2.Memahami Klasifikasi Zat
KD
: 2.2. Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari
Nama siswa
: ______________________________
Kelas
: ______________________________
Waktu pengamatan
: ______________________________



Aspek yang diamati
Skor
Jumlah skor
4
3
2
1
1.
Pengetahuan tentang prosedur kerja


4
2.
Ketepatan Memilih Alat dan Bahan



3
3.
Hasil Pengamatan

3
4.
Ketepatan menyusun laporan


2
Total skor yang di capai
12
Jumlah Skor maksimum
16

Nilai
Keterangan
4 : sangat kompeten
3 : kompeten
2 : cukup kompeten
1 : tidak kompeten
Penenetuan kriteria :
Skor 14 -16 : dapat ditetapkan Sangat kompeten
Skor 11-13 : dapat ditetepakan Kompeten
Skor 8 -10 : dapat di tetapkan cukup kompeten
Skor 4 -7 : dapat ditetapkan tidak kompeten

Rubrik Penilaian :
No
Kriteria
Skor (1-3)
1
Prosedur kerja
· Jika selalu melakukan percobaan sesua dengan prosedur kerja yang benar
· Jika Kadang siswa banyak bekerja sama kadang tidak bekerja sama
· Jika hanya melakukan sedikit prosedur yang benar
· Jika tidak melakukan sesuai dengan prosedur
 
4
3
2
1
2
Ketepatan memilih alat an bahan
· Jika selalu memilih alat dan bahan yang tepat sesuai dengan petunjuk kerjanya
· Jika sebagian besar memilih alat dan bahan dengan tepat sesuai dengan petunjuk kerja
· Jika hanya sedikit saja yang tepat dalam memilih alat dan bahan yang sesuai dengan petunjuk kerja
· Jika pemilihan alat dan bahan tidak tepat sama sekali
4
3
2
1
3
Pengamatan
· Mengamati semua variabel dan mendapatkan data yang tepat
· Jika sebagaian variabel diamati namun hasil tidak tepat
· Jika hanya sedikit variabel yang diamati dan hasil kurang tepat
· Jika tidak melakukan pengamatan
 
3
2
1
4
Penyusunan laporan
· Jika laporan disusun dengan sistematis dan tepat kesimpulanya
· Jika laporan dibuat dengan sistematis namun kesimpulan kurang tepat
· Jika laporan dibuat kurang sistematis dan kesimpulan kurang tepat
· Jika hasil laporan tidak sistematis dan tidak tidak tepat
 
4
3
2
1

Bahan Ajar



BAHAN AJAR
1.      Pengertian Bahan Ajar
Bahan Ajar atau learning material, merupakan materi ajar yang dikemas sebagai bahan untuk disajikan dalam proses pembelajaran. Bahan pembelajaran dalam penyajiannya berupa deskripsi yakni berisi tentang fakta-fakta dan prinsip-prinsip, norma yakni berkaitan dengan aturan, nilai dan sikap, serta seperangkat tindakan/keterampilan motorik. Dengan demikian, bahan pembelajaran pada dasarnya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan dan keterampilan yang berisi pesan, informasi, dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prinsip, dan proses yang terkait dengan pokok bahasan tertentu yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dilihat dari aspek fungsi, bahan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara langsung dan sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak langsung. Sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan langsung, bahan pembelajaran merupakan bahan ajar utama yang menjadi rujukan wajib dalam pembelajaran. Contohnya adalah buku teks, modul, handout, dan bahan-bahan panduan utama lainnya. Bahan pembelajaran dikembangkan mengacu pada kurikulum yang berlaku, khususnya yang terkait dengan tujuan dan materi kurikulum seperti kompetensi, standar materi dan indikator pencapaian.
Sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak langsung, bahan pembelajaran merupakan bahan penunjang yang berfungsi sebagai pelengkap. Contohnya adalah buku bacaan, majalah, program video, leaflet, poster, dan komik pengajaran. Bahan pembelajaran ini pada umumnya disusun di luar lingkup materi kurikulum, tetapi memiliki keterkaitan yang erat dengan tujuan utamanya yaitu memberikan pendalaman dan pengayaan bagi siswa.

2.      Peran Bahan Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan aktifitas dalam upaya pewujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur, yaitu unsur raw input (siswa) yang akan diproses/dibentuk kompetensinya, instrumental input (terdiri dari tujuan, materi berupa bahan ajar, media dan perangkat evaluasi) yang berfungsi sebagai perangkat yang akan memproses pembentukan kompetensi, serta perangkat lingkungan (environmental input), seperti lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, yang turut mempengaruhi keberhasilan pencapaian kompetensi.
Bahan pembelajaran dalam proses pembelajaran dengan demikian menempati posisi penting dalam proses pembelajaran, hal tersebut karena bahan ajar merupakan materi yang akan disampaikan/disajikan. Tanpa bahan ajar mustahil pembelajaran akan terwujud. Tepat tidaknya, sesuai tidaknya bahan ajar dengan tujuan dan kompetensi yang diharapkan akan menentukan tercapai tidaknya tidaknya tujuan kompetensi pembelajaran yang diharapkan.
Berdasarkan uraian tersebut, bahan ajar merupakan inti dari kurikulum yang berfungsi sebagai alat pencapaian tujuan dalam proses pembelajaran. Secara lebih rinci, peran bahan ajar bagi guru, siswa dan pihak terkait:
a.       Peran bahan pembelajaran bagi guru
1)       Wawasan bagi guru untuk pemahaman substansi secara komprehensif.
2)       Sebagai bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
3)       Mempermudah guru dalam mengorganisasikan pembelajaran di kelas
4)       Mempermudah guru dalam penentuan metoda pembelajaran yang tepat serta sesuai kebutuhan siswa
5)       Merupakan media pembelajaran
6)       Mempermudah guru dalam merencanakan penilaian pembelajaran.
b.      Peran bahan pembelajaran bagi siswa
1)      Sebagai pegangan siswa dalam penguasaan materi pelajaran untuk mencapai kompetensi yang dicanangkan.
2)      Sebagai informasi atau pemberi wawasan secara mandiri di luar yang disampaikan oleh guru di kelas.
3)      Sebagai media yang dapat memberikan kesan nyata berkaitan dengan materi yang harus dikuasai.
4)      Sebagai motivator untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi tertentu.
5)      Mengukur keberhasilan penguasaan materi pembelajaran secara mandiri.

c.       Peran pembelajaran bagi pihak terkait

1)      Dapat mendorong pihak terkait untuk memfasilitasi pengadaan bahan pembelajaran yang dibutuhkan guru dan murid di sekolah.
2)      Dapat meberi masukan kepada guru atau penyusun bahan pembelajaran agar bahan pembelajaran tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa dengan segenap lingkungannya.
3)      Dapat membantu dalam pemilihan dan penetapan media serta alat pembelajaran lainnya yang mendukung keberhasilan penguasaan bahan pembelajaran oleh siswa.
4)      Sebagai alat pemberian reward (penghargaan) terhadap guru yang secara kreatif menyusun serta mengembangkan bahan pembelajaran.

3.      Karakteristik Bahan Ajar
Suatu bahan pembelajaran yang baik memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri yang melekat pada bahan ajar yang disajikan (disusun) merupakan ciri khas yang membedakan antara bahan pembelajaran yang baik dengan bahan pembelajaran yang tidak baik.
Bahan pembelajaran yang baik memenuhi syarat substansial dan penyajian sebagai berikut:
a.      Secara substansial bahan pembelajaran harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Sesuai dengan visi dan misi sekolah
Visi merupakan wawasan jauh ke depan yang menunjukkan arah bagi pencapaian tujuan. Sedangkan misi merupakan gambaran tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh lembaga, dalam hal ini sekolah/madrasah. Visi dan misi sekolah dalam pencapaiannya diwujudkan melalui proses pembelajaran, sedangkan proses pembelajaran dibanguna diantaranya karena adanya bahan pembelajaran. Oleh karena itu bahan pembelajaran yang disusun harus sesuai dengan visi, misi, karena bahan pembelajaran itu sendiri merupakan sarana materi yang akan disampaikan pada siswa dalam upaya mencapai visi dan misi sekolah.

2) Sesuai dengan kurikulum
Kurikulum yang dimaksud adalah seperangkat program yang harus ditempuh siswa dalam penyelesaian pendidikannya. Paling tidak, secara sempit kurikulum meliputi aspek tujuan/kompetensi, indikator hasil materi, metoda dan penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar, dalam hal ini merupakan pengembangan materi pembelajaran hendaknya senantiasa sesuai dengan tujuan/kompetensi, materi dan indikator keberhasilan.


3) Menganut azas ilmiah
Ilmiah yang dimaksud adalah bahan ajar tersebt disusun dan disajikan secara sistematis (terurai dengan baik) metodologis (sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan).

4) Sesuai dengan kebutuhan siswa
Bahan ajar merupakan hal yang harus dicerna dan dikuasai siswa. Dengan demikian bahan ajar disusun semata-mata untuk kepentingan siswa. Oleh karena itu, maka bahan ajar yang disusun hendaknya sesuai dengan kebutuhan siswa, yaitu sesuai dengan tingkat berpikir, minat, latar sosial budaya dimana siswa itu berada.
b.      Memenuhi kriteria penyajian, yang meliputi :
1)      Memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi
Bahan pembelajaran yang disusun hendaknya memiliki derajat keterbacaan yang tinggi, dalam arti bahasa yang disajikan menggunakan struktur kalimat dan kosa kata yang baik, bentuk kalimat sesuai tata bahasa, dan isi pesan yang disampaikan melalui huruf, gambar, photo dan ilustrasi lainnya memiliki kebermaknaan yang tinggi.
2)      Penyajian format dan fisik bahan pembelajaran yang menarik
Format dan fisik bahan pembelajaran juga harus diperhatikan. Format dan fisik buku ini berkaitan dengan tata letak (layout), penggunaan model dan ukuran huruf, warna, gambar komposisi, kualitas dan ukuran kertas, penjilidan, dsb. Format dan fisik bahan ajar sebenarnya merupakan tanggung jawab penerbit (bila bahan ajar tersebut diterbitkan), tetapi sebaiknya penulis memiliki gagasan bagaimana format dan fisik bahan ajar yang diinginkan.



 Contoh Bahan Ajar IPA kelas 4 semester 2 :

Sistem Gerak - Tulang Penyusun Rangka Tubuh Manusia
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian: (1) tulang tengkorak, terdiri dari: a).tulang tempurung kepala; b).tulang tengkorak bagian muka; (2) tulang badan, terdiri dari: a).tulang belakang; b).tulang dada; c).tulang rusuk; d).tulang gelang bahu; e).tulang gelang panggul; dan (3) tulang anggota gerak, yang terdiri dari: a).tulang anggota gerak bagian atas; b).tulang gerak bagian bawah.

1.      Tulang Tengkorak
a.      Tulang tempurung kepala, yang tersusun atas:
  • tulang tengkorak belakang jumlah-1-
  • tulang dahi -1-
  • tulang ubun-ubun -2-
  • tulang pelipis -2-
  • tulang tapis -2-
  • tulang baji -2-
b.      Tulang bagian muka/wajah, tersusun atas:
  • tulang rahang atas -2-
  • tulang rahang bawah -2-
  • tulang pipi -2-
  • tulang mata -2-
  • tulang hidung -2-
  • tulang langit-langit/palatum -2-
  • tulang pangkal lidah -1-
2.      Tulang Badan
a.      Tulang belakang, terdiri dari:
·         tulang leher -7- [ruas pertama disebut sebagai tulang Atlas]
·         tulang punggung -12-
·         tulang pinggang -5-
·         tulang kelangkang -5- [ruas-ruas tulang ini bergabung menjadi satu]
·         tulang ekor -4- [ruas-ruas tulang ini bergabung menjadi satu]
b.      tulang dada, terdiri dari 3 ruas tulang (bagian hulu, bagian badan, dan taju pedang)
c.       tulang rusuk, terdiri dari:
·         Rusuk sejati 7psg= 14 buah, bagian depan melekat pada tulang dada. bagian belakang melekat pada tulang belakang
·         Rusuk Palsu 3psg= 6 buah, bagian depan melekat pada tulang rusuk, bagian belakang melekat pada tulang belakang
·         Rusuk melayang 2psg= 4 buah, bagian depan tidak melekat pada suatu tulang, bagian belakang melekat pada tulang belakang
d.      tulang gelang bahu, terdiri dari:
·         tulang belikat -2-
·         tulang selangka -2-

e.        tulang gelang panggul, terdiri dari:
·         tulang pinggul -2-
·         tulang duduk -2-
·         tulang kemaluan -2-
3.       Tulang Anggota Gerak
a.      tulang anggota gerak bagian atas
·    tulang lengan atas -2-
·    tulang pengumpil -2-
·    tulang hasta -2-
·    tulang pergelangan tangan -16-
·    tulang telapaktangan -10-
·    tulang jari tangan -28-
b.       tulang anggota gerak bagian bawah
·         tulang paha -2-
·         tulang tempurung lutut -2-
·         tulang kering -2-
·         tulang betis -2-
·         tulang pergelangan kaki -14-
·         tulang telapak kaki -10-
·         tulang jari kaki -28-

Tulang penyusun rangka manusia dapat dengan jelas kita lihat dan amati pada torso atau model rangka manusia. Di torso dengan jelas diperlihatkan rangka penyusun tubuh manusia dari ujung kepala sampai kaki.
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian: 

1. tulang tengkorak, terdiri dari:  
  • tulang tempurung kepala; 
  • tulang tengkorak bagian muka;
2. tulang badan, terdiri dari:
  • tulang belakang; 
  • tulang dada;
  • tulang rusuk;
  • tulang gelang bahu;
  • tulang gelang panggul; dan
3. tulang anggota gerak, yang terdiri dari:  
  • tulang anggota gerak bagian atas; 
  • tulang gerak bagian bawah.
Rangka tubuh bagi manusia memiliki fungsi sebagai berikut.
  1. Memberi bentuk, contohnya tulang tengkorak yang memberi bentuk pada wajah. 
  2. Sebagai penopang tubuh, contohnya tulang kaki yang menopang seluruh tubuh.
  3. Melindungi organ-organ dalam, contohnya tulangtulang rusuk yang melindungi jantung dan paru-paru.
  4. Alat gerak pasif.
  5. Tempat melekatnya otot, misalnya pada tulang kering (tibia) menempel otot. Secara garis besar, tulang penyusun rangka tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu tulang tengkorak, tulang anggota badan, dan tulang anggota gerak.

1. Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak merupakan tulang pembentuk kepala. Tulang-tulang tengkorak sebagian besar disusun tulang yang berbentuk pipih. Tulang-tulang tersebut saling berhubungan membentuk tengkorak. Di dalam tengkorak ini terdapat mata, otak, dan organ lainnya yang terlindung oleh tulangtulang tengkorak tersebut. Tulang tengkorak tersusun atas tulang pipi, tulang rahang, tulang mata, tulang hidung, tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang pelipis, dan tulang baji.

2. Tulang Anggota Badan
Tulang anggota badan tersusun oleh tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, dan gelang panggul. Masing-masing tulang tersebut membentuk kesatuan. Tulang anggota badan berfungsi melindungi organ-organ dalam yang lunak, seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan organ lainnya. 

a. Tulang Belakang
Tulang belakang tersusun atas ruas-ruas tulang yang fleksibel, tetapi kuat. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas, yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang (sakrum), dan 4 ruas tulang ekor.
 
b. Tulang Dada
Tulang dada terletak dekat tulang rusuk atau lebih tepatnya di tengah-tengah dada. Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan, dan taju pedang.

c. Tulang Rusuk
Tulang rusuk pada manusia terdiri atas 24 buah atau 12 pasang. Tulang rusuk manusia memiliki fungsi sebagai pelindung organ-organ dalam, seperti jantung dan paruparu. Tulang rusuk manusia, terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang.
d. Tulang Panggul
Gelang panggul atau tulang panggul terletak di ujung bawah tulang belakang. Gelang panggul terdiri atas 2 tulang usus (ilium), 2 tulang kemaluan (ischium), dan 2 tulang duduk (pubis).


3. Tulang Anggota Gerak
Tulang anggota gerak pada manusia terdiri atas tulang anggota gerak bagian atas (tangan) dan tulang anggota gerak bagian bawa (kaki). Masing-masing tulang tersebut tersusun oleh beberapa tulang. Apakah kamu tahu penyusun tulang anggota gerak bagian atas dan bagian bawah? Tulang anggota gerak bagian atas atau tangan terbentuk dari tulang lengan atas (humerus), tulang pengumpil (radius), dan tulang hasta (ulna). Adapun tulang penyusun anggota gerak bagian bawah adalah tulang paha (femur), tulang betis (fibula), dan tulang kering (tibia). Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.

Rangka Tubuh Manusia

Mengapa kita bisa bergerak? Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka tersebut tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan, bergoyang, berlari, dan sebagainya. Berikut dijelaskan mengenai rangka tubuh manusia.

Rangka tubuh manusia memiliki fungsi utama sebagai berikut:
1. Memberi bentuk tubuh
Rangka menyediakan kerangka bagi tubuh sehingga menyokong dan menjaga bentuk tubuh.


2. Tempat melekatnya otot
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia menjadi tempat melekatnya otot. Tulang dan otot ini bersama-sama memungkinkan terjadinya pergerakan pada manusia.
3. Pergerakan
Pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae) bergantung kepada otot rangka, yang melekat pada rangka tulang.
4. Sistem kekebalan tubuh
Sumsum tulang menghasilkan beberapa sel-sel imunitas. Contohnya adalah limfosit B yang membentuk antibodi.
5. Perlindungan
Rangka tubuh melindungi beberapa organ vital yakni :
a.       Tulang tengkorak melindungi otak, mata, telinga bagian tengah dan dalam.
b.      Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang.
c.       Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi paru-paru dan jantung.
d.      Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu.
e.       Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskresi, sistem pencernaan, dan pinggul.
f.       Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan siku.
g.      Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

6. Produksi sel darah
Rangka tubuh adalah tempat terjadinya haematopoiesis, yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel darah.
7. Penyimpanan
Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam metabolisme kalsium. Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam bentuk ferritin dan terlibat dalam metabolisme zat besi.

Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh (aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada manusia dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada manusia dewasa umumnya.

Bagian aksial terdiri dari:
1.      Tulang tengkorak terdiri dari:
a.       Tulang tempurung kepala (os cranium)
-          Tulang dahi (os frontale)
-          Tulang kepala belakang (os occipitale)
-          Tulang ubun-ubun (os parietale)
-          Tulang tapis (os ethmoidale)
-          Tulang baji (os sphenoidale)
-          Tulang pelipis (os temporale)

b.      tulang muka (os splanchocranium)
-          Tulang hidung (os nasale)
-          Tulang langit-langit (os pallatum)
-          Tulang air mata (os lacrimale)
-          Tulang rahang atas (os maxilla)
-          Tulang rahang bawah (os mandibula)
-          Tulang pipi (os zygomaticum)
-          Tulang lidah (os hyoideum)
-          Tulang pisau luku (os vomer)
2.      Tulang dada (os sternum)
3.      Tulang dada terdiri dari tiga bagian yaitu:
-          hulu (os manubrium sterni)
-          badan (os corpus sterni)
-          taju pedang (os xiphoid prosesus)
-          Tulang rusuk (os costae)
-          Tulang rusuk sejati (os costae vera)
-          Tulang rusuk palsu (os costae sporia)
-          Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes)

4.      Tulang belakang (os vertebrae)
-          Tulang leher (os cervical)
-          Tulang punggung (os thoraxalis)
-          Tulang pinggang (os lumbar)
-          Tulang kelangkang (os sacrum)
-          Tulang ekor (os cocigeus)
-          Tulang gelang bahu
-          Tulang belikat (os scapula)
-          Tulang selangka (os clavicula)

5.      Tulang gelang panggul
-          Tulang usus (os illium)
-          Tulang pinggul (os pelvis)
-          Tulang duduk (os ichium)
-          Tulang kemaluan (os pubis)


Bagian apendikuler terdiri dari:
1.      Tulang lengan
-          Tulang lengan atas (os humerus)
-          Tulang hasta (os ulna)
-          Tulang pengumpil (os radius)
-          Tulang pergelangan tangan (os carpal)
-          Tulang telapak tangan (os metacarpal)
-          Tulang jari tangan (os phalanges manus)
2.      Tulang tungkai
-          Tulang paha (os femur)
-          Tulang tempurung lutut (os patella)
-          Tulang kering (os tibia)
-          Tulang betis (os fibula)
-          Tulang pergelangan kaki (os tarsal)
-          Tulang telapak kaki (os metatarsal)
-          Tulang jari kaki (os phalanges pedis)